Penyebab Eutrofikasi Yang Utama Adalah Ulah Manusia

Pernahkah melihat sungai, danau, maupun muara yang berwarna hijau pekat seperti adanya ekosistem air baru yang hidup di sana. Berubahnya sistem ekosistem yang terjadi pada sungai, danau, maupun muara tersebut disebut Eutrofikasi. Eutrofikasi tersebut merupakan kondisi di mana suatu tumbuhan yang hidup di air mengalami perkembangan yang amat cepat dibanding perkembangan normal dari tumbuhan tersebut . Nama lain dari eutrofikasi adalah blooming. Penyebab eutrofikasi itu sendiri memang tidak akan lepas dari kehidupan manusia yang kini sudah semakin mengacuhkan yang namanya keseimbangan alam.
Baca Juga : Penyebab Disentri

Seperti yang di ketahui bahwa kehidupan manusia memang tidak bisa dipisahkan dengan air. Keberadaan air dalam kehidupan manusia memang menduduki peringkat pertama, baik untuk diminum, maupun untuk kegiatan lainnya, seperti mencuci, mengairi persawahan, dan masih banyak lagi yang lain. Jadi, tidak heran jika penyebab eutrofikasi dikait-kaitkan dengan tingkah laku manusia yang menyimpang dari hal yang seharusnya. Tingkah laku menyimpang yang dimaksud dan seringkali dilakukan adalah seperti pemakaian bahan pestisida untuk persawahan, dan pemakaian detergen yang membuahkan limbang rumah tangga. Semua tingkah laku menyimpang tersebut nantinya akan mengalir ke sungai, danau, maupun muara, dan lalu diteruskan ke laut.

Pada prinsipnya masalah yang terjadi pada sungai, danau, maupun muara tersebut baru disadari pada awal era ke-20 saat banyaknya alga yang tumbuh dengan amat cepat dan sangat tidak wajar. Meskipun ada pihak yang mengatakan bahwa eutrofikasi adalah kejadian yang normal pada ekosistem air, tetapi suatu hal yang dikatakan berlebihan memiliki efek samping yang sangat buruk masa yang akan datang. Yang namanya pencemaran pasti merupakan hal yang negative, dan terutama untuk ekosistem air yang sudah terkena eutrofikasi memerlukan waktu jutaan tahun untuk kembali pada kondisi normal. Karena penyebab eutrofikasi adalah limbah yang dibuang oleh manusia, maka hal yang perlu diperbaiki adalah tingkah laku manusia itu sendiri.

Tingkah laku buruk manusia yang selalu membuang limbah ke sungai, danau, maupun muara memang sangat sulit dirubah, walau sebenarnya yang dilakukannya tersebut akan menimbulkan bencana ekosistem air yang berkepanjangan. Kondisi atau keadaan air yang dapat dikatakan terkena masalah eutrofikasi yaitu air yang memiliki total phosphorus (TP) pada rentang 35 – 100 µg/L. Dan jika air yang memiliki total phosphorus (TP) pada rentang tersebut, maka dapat dikatakan bahwa air tersebut sudah mengalami penuaan, dan sekali lagi penyebab eutrofikasi yang utama adalah manusia.

Keadaan air yang sudah mengalami penuaan, maka akan menyebar pada aspek kehidupan air. Dengan kondisi air yang sudah tua, maka tidak akan ada lagi sumber makanan untuk para ikan, jadi jangan heran jika pada air yang sudah tergolong eutrofikasi tidak akan menemukan satu hewan air yang hidup di sana. Jangankan ikan atau hewan air lainnya, manusia saja dapat mengalami sakit jika mengkonsumsi air yang sudah tercemar. Dan penyebab eutrofikasi ini adalah manusia, yang tidak sayang dengan ekosistem air.

Demikian yang dapat disampaikan mengenai penyebab eutrofikasi, semoga dapat memberikan manfaat untuk Anda semua.